Pages

Tuesday 25 January 2011

Rating vs Index vs Quality

Rating TV

Definisi
Rating TV adalah suatu nilai ukur yang menjelaskan presentase berapa banyak orang yang menonton tv pada saat tertentu dari populasi orang yang menonton TV. Contohnya Rating suatu acara 'a' sebesar 9,5. Artinya, 9,5 persen orang yang memiliki TV menonton acara tersebut.

Index

Definisi
Suatu nilai ratio antara presentase jumlah suatu penonton TV tertentu dibandingkan dengan presentase jumlah penonton TV tersebut. Contohnya adalah index pemirsa wanita suatu acara 'A' pada hari senin adalah 130. Angka tersebut berarti bahwa 30 persen lebih acara tersebut dilihat oleh pemirsa wanita. Tetapi jika angkanya adalah 80, maka dari 100 persen, hanya 20 persen pemirsa wanita yang menonton acara tv tersebut.

Tentu saja hal ini dilakukan dengan menggunakan sampling method oleh satu-satunya perusahaan penyedia data media, Nielsen Company.


Permasalahan Industri dan Kualitas Acara

Lingkaran sederhana industri yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut, acara tv di produksi -- pihak tv mencari dana -- para pengiklan memberikan dana -- pihak TV memproduksi. Dimana titik utamanya, para pengiklan, mengukur suatu acara tersebut dengan menggunakan Rating. Rating yang dianggap bias ini sudah menjadi penahan para pelaku idealisme untuk menaikkan kualitas acara di industri media ini.

Meski beberapa pengiklan menggunakan data Index sebagai patokan dalam memberikan dana bagi acara TV. Hal ini tidak berpengaruh banyak karena hanya sedikit pelaku iklan yang menggunakan Index.

Tetapi kemudian meskipun terdapat suatu standar penggunaan Index dalam beriklan, yang jadi masalahnya adalah acara yang di produksi merupakan acara yang tidak diketahui standar kualitas layak tontonnya. Hal ini mengakibatkan banyak pengaruh terhadap masyarakat, yang paling bahaya adalah pengaruh buruknya. Banyak lembaga sosial yang memperhatikan hal ini misalnya, remotivi.blogspot.com , Namun hal ini tidak akan berpengaruh jika tidak ada dukungan (lagi-lagi) dari pemerintah.



note:
Namun, apa yang bisa kita lakukan sebagai pelaku real di industri ini? Satu-satunya cara adalah melakukan penelitian secara berkelanjutan mengenai masalah sosial dan bisnis yang sangat jarang menjadi perhatian.
^_^